Senin, 21 Februari 2011

Evolusi

Illustrasi Thylacinus potens, hidup pada masa Miosen, yang dianggap sebagai saudara harimau Tasmania terbesar yang diketahui.
Harimau Tasmania modern pertama muncul sekitar 4 juta tahun lalu. Spesies familia Thylacinidae telah ada sejak awal Miosen; sejak awal tahun 1990an, sedikitnya tujuh spesies fosil telah ditemukan di Riversleigh, bagian dari Taman Nasional Bukit Lawn di barat laut Queensland.[4][5] Harimau Tasmania Dickson (Nimbacinus dicksoni), spesies tertua dari ketujuh spesies fosil yang ditemukan, menunjukkan umur sekitar 23 juta tahun. Thylacinid ini lebih kecil daripada familia terakhirnya.[6] Spesies terbesar, Thylacinus potens yang tumbuh hingga seukuran serigala, merupakan satu-satunya spesies yang selamat hingga Miosen akhir.[7] Pada Pleistosen akhir dan Holosen awal, harimau Tasmania modern tersebar luas (meskipun tidak banyak) hingga Australia dan pulau Papua.[8]
Tengkorak harimau Tasmania (kiri) dan serigala abu-abu (Canis lupus), hampir identik meskipun spesiesnya tidak berhubungan. Penelitian menunjukan bentuk tengkorak Rubah Merah, Vulpes vulpes, bahkan lebih mirip dengan harimau Tasmania.[9]
Sebagai contoh evolusi konvergen, harimau Tasmania menunjukkan banyak persamaan dengan anggota famili Canidae (anjing) belahan utara: gigi tajam, rahang kuat, kaki jinjit dan postur tubuh yang relatif sama. Karena harimau Tasmania di alam yang serupa dengan alam kehidupan anjing di belahan dunia lainnya, perkembangannya pun serupa.
Hewan ini mudah dibedakan dari anjing asli karena corak belang pada punggungnya, tapi tidak dengan kerangkanya. Mahasiswa zoologi di Oxford diberi tugas mengidentifikasi 100 spesimen zoologi sebagai bagian dari ujian akhir. Beredar berita [di kalangan mahasiswa], setiap kali tengkorak 'anjing' diperlihatkan, untuk amannya bisa langsung ditebak sebagai Thylacinus, alasannya bila tengkorak yang jelas-jelas tengkorak anjing diujikan, pastinya itu soal jebakan. Kemudian pada suatu tahun, berkat inisiatif dosen penguji, tengkorak anjing yang asli diletakkan untuk menjebak mahasiswa. Cara yang paling mudah untuk mengetahui perbedaannya adalah adanya dua lubang mencolok di tulang langit-langit mulut, yang merupakan karakteristik marsupialia umumnya.

[sunting] Penemuan dan taksonomi

Penduduk asli Australia telah mengenal harimau Tasmania sejak lama, terbukti dari adanya lukisan dan ukiran batu berumur 1000 SM.[10] Lukisan petroglif harimau Tasmania dapat ditemukan di daerah seni karang Dampier di Murujuga, Australia Barat. Pada saat penjelajah pertama tiba, binatang ini sudah jarang ditemui di Tasmania. Ketika Abel Tasman dan rombongannya tiba di Tasmania (1642), mereka menemukan jejak kaki "binatang buas yang memiliki cakar seperti Harimau".[11] Marc-Joseph Marion du Fresne, tiba dengan Mascarin pada tahun 1772, melaporkan melikat seekor "kucing harimau".[12] Identifikasi positif harimau Tasmania sebagai penemuan binatang tidak dapat dibuat dari laporan ini karena Quoll Harimau juga digambarkan dengan cara yang sama. Deskripsi harimau Tasmania secara pasti dibuat oleh penjelajah Perancis pada 13 Mei 1792, seperti dicatat oleh penyidik alam Jacques Labillardière, dalam jurnalnya dari ekspedisi yang dipimpin D'Entrecasteaux. Namun begitu, hal ini tidak sampai tahun 1805 bahwa William Paterson, Letnan Gubernur Tasmania, mengirimkan sebuah deskripsi lengkap untuk dipublikasikan dalam Sydney Gazette dan Pemasangan Iklan New South Wales.[13]
Cetakan asli harimau Tasmania dari abad 19. Lukisan ini tidak menurut anatomi yang akurat.
Deskripsi ilmiah detail pertama dibuat oleh Wakil Petugas Survei Umum Tasmania, George Harris pada tahun 1808, lima tahun setelah penjajahan pertama pulau.[14] Harris awalnya menempatkan harimau Tasmania dalam genus Didelphis, yang telah dibuat oleh Carolus Linnaeus untuk oposum Amerika, yang mendeskripsikan binatang itu sebagai Didelphis cynocephala, "anjing berkepala oposum". Pengenalan bahwa marsupialia Australia pada dasarnya berbeda dari mamalia yang diketahui yang mendorong menuju pengelompokan modern, dan pada tahun 1796 Geoffroy Saint-Hilaire membuat genus Dasyurus dimana dia menempatkan harimau Tasmania pada tahun 1810. Untuk memisahkan campuran tatanama Yunani dan Latin, nama spesies diubah menjadi cynocephalus. Pada tahun 1824, bentuk itu dipisahkan menuju ke dalam genusnya sendiri, Thylacinus, oleh Temminck.[15] Nama umum diperoleh secara langsung dari nama genus, yang mulanya dari Bahasa Yunani θύλακος (thylakos), yang berarti kantung.[16][a]

[sunting] Deskripsi

Deskripsi tentang harimau Tasmania bervariasi karena bukti terbatas hanya pada spesimen joey; fosil; kulit dan tulang tetap ada; foto dan film hitam putih binatang di penangkaran; dan laporan di lapangan.
Harimau Tasmania menyerupai anjing besar dengan rambut pendek yang memiliki ekor kuat yang dengan lancar terbentang dari tubuh yang mirip dengan kangguru. Banyak penetap Eropa melakukan perbandingan langsung harimau Tasmania dengan Hyena karena kelakuan yang tidak biasa.[3] Kulit harimau Tasmania yang berwarna kuning-coklat memiliki 13 sampai 21 garis belang istimewa di sepanjang punggung, pantat dan ekor, sehingga binatang ini sering dijuluki "Harimau". Garis lebih ditandai pada spesimen yang lebih muda dan memudar jika harimau Tasmania semakin tua.[17] Salah satu garis terbentang ke bawah di luar bagian belakang paha. Bulu tubuhnya tebal dan lembut, dengan panjang diatas 15 mm; pada usia muda, ujung ekor harimau Tasmania memiliki hiasan. Telinga lurus yang berbentuk bulat memiliki panjang sekitar 8 cm dan terdapat bulu.[18] Warna bervariasi dari coklat kekuningan muda sampai coklat tua; perut Thylacne berwarna cream.[19]

Harimau Tasmania dewasa memiliki panjang 100-180 cm, termasuk ekor dengan panjang 50-65 cm.[20] Ukuran terbesar spesimen adalah 290 cm dari hidung ke ekor.[19] Harimau Tasmania dewasa berdiri sekitar 60 cm pada pundak dan memiliki massa 20-30 Kg.[20] Terdapat sedikit dimorfisme seksual dengan wanita dewasa menjadi lebih kecil daripada laki-laki normal.[21]
Harimau Tasmania betina memiliki kantong perut dengan empat puting susu, tetapi tidak seperti marsupial lainnya, kantong perut terbuka ke bagian belakang tubuh. Laki-laki memiliki kantong perut skrotum, unik diantara marsupialia Australia dengan mereka dapat menarik skrotum mereka.[17]
Harimau Tasmania dapat membuka rahangnya dengan besar yang tidak biasa: diatas 120°. Kemampuan ini dapat terlihat dari bagian salah satu film pendek hitam putih buatan David Fleay pada penangkaran harimau Tasmania dari 1933. Rahangnya berotot tegap dan kuat serta memiliki 46 gigi.[18]
Jejak kaki harimau Tasmania dapat dibedakan dari binatang lainnya; tidak seperti rubah, kucing, anjing, wombat atau setan Tasmania, harimau Tasmania memiliki telapak bagian belakang pada kaki dan tangan yang sangat besar dan 4 telapak depan yang disusun pada garis yang hampir lurus.[22] Kaki belakang mirip dengan kaki depan tetapi memiliki 4 jari kaki dan bukan 5. Cakar mereka tidak dapat ditarik masuk.[17]
Jejak kaki harimau Tasmania dengan mudah dibedakan dari binatang lainnya.
Penelitian awal menghasilkan bahwa harimau Tasmania memiliki indera penciuman yang kuat yang membuatnya dapat mendeteksi mangsa,[22] tetapi analisis struktur otaknya menemukan bahwa bulbus olfaktorius harimau Tasmania tidak berkembang dengan baik. Binatang ini mungkin mengandalkan penglihatan dan pendengaran sebagai pengganti ketika berburu.[17] Beberapa pengamat mendeskripsikan bahwa harimau Tasmania memiliki bau yang kuat dan istimewa, deskripsi lain mendeskripsikan bau bersih, bau binatang, dan ada penjelasan tidak ada bau sama sekali. Harimau Tasmania mungkin memiliki hubungan dekat dengan setan Tasmania karena memberikan bau ketika diganggu.[23]
Harimau Tasmania memiliki gaya berjalan yang kaku dan aneh, membuatnya tidak dapat berlari dengan kecepatan tinggi. Harimau Tasmania juga dapat menampilkan lompatan yang mirip dengan kangguru -- dilakukan dalam berbagai waktu oleh spesimen penangkaran.[17] Terdapat spekulasi bahwa hal ini digunakan untuk mempercepat bentuk gerakan ketika binatang menjadi takut. Harimau Tasmania juga dapat menyeimbangkannya pada kaki belakang dan berdiri tegak lurus untuk periode singkat.[24]
Walaupun tidak ada rekaman suara harimau Tasmania, pengamat binatang di alam bebas dan di penangkaran mencatat bahwa harimau Tasmania akan mengerang dan mendesis ketika diganggu, sering diikuti oleh ancaman menguap. Selama berburu, harimau Tasmania akan mengeluarkan semacam gonggongan seperti batuk dengan cepat yang berulang kali (dideskripsikan sebagai "yip-yap", "cay-yip" atau "hop-hop-hop"), mungkin untuk berkomunikasi antara anggota keluarga.[25] Harimau Tasmania juga memiliki teriakan rengekan panjang, mungkin untuk identifikasi pada kejauhan, dan suara dengus panjang yang digunakan untuk komunikasi antara anggota keluarga.[26]

[sunting] Ekologi dan sifat

Sedikit yang diketahui tentang sifat atau habitat harimau Tasmania. Beberapa pengamatan binatang pada penangkaran, tetapi terbatas, bukti bersifat anekdot ada tentang sifat binatang di alam bebas. Kebanyakan pengamatan dilakukan selama siang hari sedangkan harimau Tasmania secara alami aktif di malam hari. Pengamatan yang dilakukan di abad ke-20 tersebut dapat menjadi tidak biasa karena binatang tersebut sudah dalam keadaan terancam yang nantinya menyebabkan kepunahannya. Beberapa karakteristik sikap telah direka-reka dari kelakuan setan Tasmania, spesies yang berhubungan dengan harimau Tasmania.
Harimau Tasmania dipercaya menyukai hutan dan padang rumput dekat pesisir pantai. Pola bergaris mereka menyediakan kamuflase di hutan,[17] tetapi dapat juga merupakan cara untuk mengindentifikasi harimau Tasmania.[27]
Harimau Tasmania mungkin menyukai hutan eukaliptus kering, daratan basah dan padang rumput di Australia.[22] Lukisan bebatuan Australia asli menandakan bahwa harimau Tasmania hidup di Australia dan pulau Irian. Bukti keberadaan binatang ini di Australia berasal dari bangkai yang ditemukan di goa di dataran Nullarbor di Australia Barat tahun 1990; penanggalan radiokarbon menemukan bangkai itu berusia 3.300 tahun.[28]
Di Tasmania, harimau Tasmania lebih menyukai hutan dan padang rumput dekat pantai yang menjadi fokus utama pendatang Britania yang mencari rumput makanan ternak untuk peternakan mereka.[29] Harimau Tasmania memiliki jangkauan kediaman tinggal antara 40 sampai 80 km².[19] Harimau Tasmania berada dalam jangkau kediamannya tanpa menjadi hewan teritorial; kawanan yang kadang-kadang terlalu besar untuk disebut keluarga kadang-kadang diamati bersama.[30]
Harimau Tasmania adalah binatang yang muncul pada malam hari dan pemburu krepuskular, menghabiskan siang hari di goa kecil atau batang pohon berlubang di sebuah sarang ranting poho atau pakis. Harimau Tasmania cenderung lari ke bukit dan hutan untuk berlindung selama siang hari dan berburu pada malam hari. Pengamatan awal mencatat bahwa binatang tersebut pemalu dan berahasia, dengan kesadaran terhadap kehadiran manusia dan biasanya menghindari hubungan, walaupun kadang-kadang menunjukkan sikap ingin tahu.[25]
Terdapat bukti paling sedikit di antaranya berkembang biak sepanjang tahun (rekaman pilihan menunjukkan penemuan joey di kantung perut terus menerus sepanjang tahun), walaupun puncak musim berkembang biak terjadi pada saat musim dingin dan musim semi.[17] Mereka akan memproduksi lebih dari 4 anak (kadang-kadang 2 atau 3), membawa yang muda ke kantong perut selama 3 bulan dan dilindungi hingga ukuran ½ dewasa. Anak mereka awalnya buta dan tidak berambut, tetapi mata mereka terbuka dan berbulu ketika meninggalkan kantong perut.[17] Setelah meninggalkan kantong perut, dan sampai cukup berkembang, anak-anak akan tetap berada di sarang mereka sementara sang induk berburu.[31] Harimau Tasmania hanya sekali berkembang biak di penangkaran, di Kebun Binatang Melbourne tahun 1899.[32] Harapan hidup mereka di alam bebas diperkirakan 5-7 tahun, walaupun spesimen penangkaran mampu bertahan sampai 9 tahun.[22]

[sunting] Makanan

Analisis tulang yang berisi bahwa ketika berburu, harimau Tasmania bergantung pada stamina daripada kecepatan pada pengejaran.
Harimau Tasmania merupakan hewan karnivora. Perutnya berotot tegap dengan kemampuan untuk menggembungkan perutnya sehingga dapat makan dalam jumlah besar, mungkin adaptasi untuk mengganti kerugian untuk periode panjang ketika berburu tidak berhasil dan makanan yang jarang.[17] Analisis tulang dan pengamatan harimau Tasmania di penangkaran untuk harimau Tasmania satu-satu mengincar binatang dan mengejarnya sampai incaran tersebut lelah. Beberapa penelitian mengakhiri bahwa binatang dapat berburu dalam grup keluarga kecil dengan grup utama mengumpulkan sasaran pada arah umum individu menunggu penyergapan.[14] Pemasang perangkap melaporkan harimau Tasmania sebagai predator penyergap.[17]
Mangsa harimau Tasmania termasuk kangguru, walabi, wombat, burung dan binatang kecil seperti potoroo dan posum. Emu Tasmania pernah menjadi mangsa favorit harimau Tasmania. Emu adalah burung besar dan tidak dapat terbang yang berbagi habitat dengan harimau Tasmania dan diburu sampai kepunahannya sekitar tahun 1850, kemungkinan bertepatan dengan berkurangnya jumlah harimau Tasmania.[33] Baik Dingo[34] dan rubah[35] diketahui berburu emu di daratan utama Australia.[c] Selama abad ke-20, harimau Tasmania sering dikarakterisasikan sebagai peminum darah utama, tetapi sedikit referensi dibuat untuk ciri ini; popularitasnya berasal dari sebuah laporan.[36] Penetap Eropa mempercayai bahwa harimau Tasmania mengincar domba dan unggas petani.[d] Di penangkaran, harimau Tasmania diberi makan dengan berbagai makanan, termasuk kelinci mati, walabi, daging sapi, daging kambing, daging kuda dan kadang-kadang unggas.[37]

[sunting] Kepunahan

Harimau Tasmania punah di Australia sekitar 2.000 tahun yang lalu (kemungkinan punah lebih awal di pulau Papua).[e] Kepunahan harimau Tasmania disebabkan oleh kompetisi dengan penduduk asli dan spesies invasif, Dingo. Kesangsian ada antara dampak Dingo, namun, dua spesies tersebut tidak akan ada dalam kompetisi langsung dengan satu lainnya. Dingo adalah predator yang berburu pada siang hari, sementara diketahui bahwa harimau Tasmania berburu pada malam hari. Harimau Tasmania memiliki tubuh yang kuat, yang akan memberinya kelebihan pada pertemuan satu lawan satu.[38]
Lukisan batu dari Taman Nasional Kakadu dengan jelas menunjukan harimau Tasmania diburu oleh penduduk asli,[39] dan dipercaya bahwa Dingo dan harimau Tasmania berkompetisi untuk mangsa yang sama. Lingkungan mereka dengan jelas saling melengkapi: Sisa sub fosil harimau Tasmania telah ditemukan pada tempat yang dekat dengan Dingo. Adopsi Dingo sebagai rekan berburu oleh suku asli menyebabkan peningkatan tekanan jumlah populasi harimau Tasmania.[8]
Dalam foto yang banyak disebarluaskan, seekor harimau Tasmania sedang membawa ayam, semakin mengukuhkan reputasinya sebagai pencuri unggas. Faktanya, gambar itu dipotong untuk menyembunyikan rumah dan pagar,
dan analisis oleh satu ilmuan telah mengakhiri bahwa harimau Tasmania adalah spesimen awetan, berpose untuk kamera.[40] Foto ini diambil pada tahun 1921 oleh Henry Burrell.
Meskipun Harimau Tasmania hampir punah di Australia daratan pada masa datangnya bangsa Eropa, dan punah sekitar abad ke-19, spesies ini selamat di pulau Tasmania hingga tahun 1930-an. Pada waktu penduduk Eropa pertama tiba di Tasmania, kedatangan terbesar terjadi di timur-laut, barat-laut dan utara-tengah.[29] Pada awal kedatangan bangsa Eropa, harimau Tasmania jarang terlihat, akan tetapi spesies tersebut mulai menyerang domba; hal ini menyebabkan munculnya sayembara hadiah untuk mengendalikan jumlah harimau Tasmania. Van Diemen's Land Company menawarkan hadiah untuk penangkapan harimau Tasmania dari awal tahun 1830 dan antara 1888 sampai 1909 pemerintah Tasmania membayar £1 untuk kepala harimau Tasmania (10 shilling untuk anak harimau Tasmania). Mereka telah menyerahkan 2.184 hadiah, akan tetapi jumlah harimau Tasmania yang terbunuh jauh lebih banyak.[22] Kepunahannya diakibatkan oleh petani dan pemburu bayaran.[22] Namun, diketahui terdapat faktor lain yang menyebabkan kepunahannya, seperti kompetisi dengan anjing liar (dibawa oleh pendatang baru),[41] berkurangnya habitat, kepunahan spesies mangsa, dan penyakit pada binatang yang juga mempengaruhi banyak spesies pada saat itu.[19][42]
Apapun alasannya, harimau Tasmania menjadi sangat langka di alam bebas pada akhir tahun 1920-an. Terdapat beberapa usaha untuk menyelamatkan spesies ini dari kepunahan. Catatan pada komite manajemen Wilsons Promontory yang dicatat pada 1908 termasuk rekomendasi untuk harimau Tasmania untuk diperkenalkan kembali pada beberapa lokasi yang tepat di tanah utama Victoria. Pada tahun 1928, Tasmanian Advisory Committee for Native Fauna merekomendasikan tempat untuk melindungi harimau Tasmania yang tersisa, dengan tempat potensial habitat yang pas termasuk daerah Arthur-Pieman di Tasmania barat.[43]
Harimau Tasmania liar yang terakhir kali diketahui dibunuh dengan cara ditembak tahun 1930 oleh petani Wilf Batty di Mawbanna, di timur laut Tasmania. Harimau Tasmania (dipercaya laki-laki) terlihat di kandang ayam Batty selama beberapa minggu.[44]
Harimau Tasmania terakhir yang diketahui difoto oleh Kebun Binatang Hobart tahun 1933. Kantung skrotum tidak terlihat pada foto atau film lainnya yang diambil, sehingga memunculkan anggapan bahwa "Benjamin" berjenis kelamin betina.

[sunting] Benjamin dan pencarian

Harimau Tasmania terakhir, nantinya merujuk sebagai Benjamin[f] (walaupun jenis kelaminnya belum dikonfirmasi) ditangkap pada tahun 1933 dan dikirim ke Kebun Binatang Hobart. Benjamin hidup disana selama tiga tahun. Benjamin meninggal pada tanggal 7 September 1936. Benjamin dipercaya meninggal karena akibat dari kelalaian — terkunci diluar sarang tempat tidur, diketahui terbakar panas pada siang hari dan temperatur dingin di malam hari.[45] Film harimau Tasmania bergerak terakhir yang diketahui sepanjang 62 detik yang merupakan rekaman hitam putih Benjamin melangkah mundur dan maju pada pagar dan rekaman ini diambil tahun 1933.[46][g] National Threatened Species Day diadakan tiap tahun pada tanggal 7 September di Australia untuk mengenang Benjamin. Perayaan ini dirayakan sejak tahun 1996.[47]
Walaupun terdapat gerakan konservasi untuk perlindungan harimau Tasmania sejak tahun 1901, karena meningkatnya kesulitan mendapat spesimen untuk koleksi luar negeri, kesulitan politik mencegah bentuk perlindungan sampai tahun 1936. Perlindungan resmi spesies oleh pemerintah Tasmania diperkenalkan pada tanggal 10 Juli 1936, 59 hari sebelum spesimen terakhir meninggal di penangkaran.[48]
Hasil dari pencarian yang berikut menandakan kemungkinan kuat selamatnya spesies ini di Tasmania pada tahun 1960-an. Pencarian oleh Dr. Eric Guiler dan David Fleay di barat-laut Tasmania menemukan jejak kaki yang mungkin milik harimau Tasmania, vokalisasi yang terdengar yang cocok untuk deskripsi harimau Tasmania, dan bukti bersifat anekdot yang dikumpulkan dari orang yang menyatakan melihat binatang itu. Namun, tidak ada bukti meyakinkan yang ditemukan bahwa harimau Tasmania masih selamat di alam bebas.[3]
Harimau Tasmania mendapat status "spesies terancam" sampai tahun 1986. Standar internasional menyatakan bahwa binatang apapun yang spesimennya tidak ditemukan selama 50 tahun dapat dinyatakan punah. Karena tidak ada bukti keberadaan harimau Tasmania yang ditemukan sejak kematian Benjamin tahun 1936, harimau Tasmania menemui kriteria resmi dan dinyatakan punah oleh IUCN.[2] The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) lebih berhati-hati dengan memberikan status "mungkin punah" pada harimau Tasmania.[49]

[sunting] Penglihatan yang belum dikonfirmasi

Walaupun harimau Tasmania secara resmi punah, banyak orang percaya binatang ini masih ada. Beberapa orang mengklaim melihat harimau Tasmania di Tasmania, bagian lain Australia dan bahkan di Irian Jaya, Indonesia, didekat perbatasan dengan pulau Papua. The Australian Rare Fauna Research Association melaporkan mendapat 3.800 laporan penglihatan pada data dari tanah utama Australia sejak kepunahan tahun 1936,[50] sementara Mystery Animal Research Centre of Australia menerima 138 laporan penglihatan setelah tahun 1998, dan Departemen Konservasi dan Pengelolaan Tanah menerima 65 laporan penglihatan di Australia Barat selama periode yang sama.[25] Peneliti harimau Tasmania Buck dan Joan Emburg dari Tasmania melaporkan 360 penampakan di Tasmania dan 269 penampakan di daratan Australia pada abad ke-20 setelah kepunahan, figur mengikuti dari jumlah sumber.[51] Di tanah utama Australia, penglihatan paling sering terlihat di Victoria selatan.[52]
Gambaran artis tentang dua harimau Tasmania tahun 1883.
Penglihatan rubah merah (pertama kali diperkenalkan awal tahun 1864 dan kembali diperkenalkan sekitar tahun 2000)[53][54] di Tasmania direspon dengan sangat serius, meskipun hanya sedikit bukti kehadiran spesies itu di pulau tersebut.[55][56][h] Sementara Fox Free Tasmanian Taskforce menerima dana dari pemerintah, tidak ada lagi dana untuk pencarian rubah merah. Kesulitan melokasi rubah di alam Tasmania untuk beberapa kesempatan keselamatan harimau Tasmania dari kontak manusia.[53]
Meskipun banyak penglihatan dengan cepat hilang, beberapa mengeluarkan publisitas yang besar. Pada tahun 1982, peneliti Hans Narding dari Tasmania Parks and Wildlife Service, mengamati harimau Tasmania 3 menit selama malam di tempat dekat sungai Arthur di barat laut negara bagian tersebut. Pengamatan menyebabkan pencarian luas yang didanai pemerintah.[57] Pada bulan Januari tahun 1995, petugas melaporkan melihat harimau Tasmania di Pyengana, timur laut Tasmania pada pagi hari. Pencarian selanjutnya tidak menemukan adanya jejak binatang tersebut.[58] Pada tahun 1997, dilaporkan bahwa penduduk asli dan misionaris didekat Gunung Cartenz di Irian Jaya,[i] telah melihat harimau Tasmania. Penduduk lokal rupanya tahu tentang harimau Tasman selama beberapa tahun tetapi belum membuat laporan resmi.[59] Pada bulan Februari tahun 2005, Klaus Emmerichs, turis Jerman mengklaim mengambil foto harimau Tasmania yang ia lihat di dekat Taman Nasional danau St Clair-gunung Cradle, tetapi keaslian foto itu masih belum terjamin.[60] Foto tersebut tidak dipublikasi sampai bulan April tahun 2006, 14 bulan setelah penampakan. Foto itu, yang hanya menunjukan punggung harimau Tasmania dikatakan oleh yang mempelajarinya untuk menjadi tidak meyakinkan sebagai bukti bahwa harimau Tasmania masih belum punah.[61][62]

[sunting] Hadiah

Pada tahun 1983, Ted Turner menawarkan hadiah $100,000 untuk bukti keberadaan Thylacine.[63] Namun, sebuah surat dikirim sebagai jawaban atas suatu penyelidikan oleh pencari harimau Tasmania, Murray McAllister, pada tahun 2000 yang diindikasikan bahwa hadiah itu telah ditarik mundur.[64] Pada bulan Maret 2005, majalah berita Australia The Bulletin, sebagai bagian dari perayaan ulang tahunnya yang ke-125, menawarkan hadiah $1.25 juta untuk harimau Tasmania yang hidup. Ketika penawaran ditutup pada akhir Juni 2005 tidak ada satupun yang mendapatkan bukti keberadaan binatang tersebut. Sebuah penawaran $1.75 juta ditawarkan oleh Pengurus tamasya Tasmania, Stewart Malcolm.[61] Perangkap ilegal dibawah aturan perlindungan harimau Tasmania, sehingga hadiah apapun yang dibuat untuknya tidak sah, karena lisensi perangkap tidak akan dikeluarkan.[63]

[sunting] Riset modern dan proyek

Detail tengkorak dari kerangka lengkap di Museum Tasmania dan Galeri Seni, Hobart, Tasmania.
Rekaman seluruh spesimen, banyak yang merupakan koleksi Eropa, yang sekarang disimpan di International Thylacine Specimen Database. Museum Australia di Sydney mulai melakukan proyek kloning sejak tahun 1999.[65] Hasilnya digunakan untuk materi genetika dari berbagai spesimen yang diambil dan dipelihara pada awal abad 20 untuk mengkloning individu baru dan mengembalikan spesies dari kepunahan. Beberapa pakar mikrobiologi serius telah menganggap remeh proyek sebagai akrobat PR dan anjuran pemimpinnya, Profesor Mike Archer, menerima nominasi tahun 2002 untuk penghargaan Bent Spoon orang Australia yang suka meragui untuk "pelaku bagian paling tidak masuk akal atau secara ilmiah tidak masuk akal".[66]
Pada akhir tahun 2002, para ilmuan berhasil mendapat DNA harimau Tasmania yang dapat direplikasi.[67] Pada tanggal 15 Februari 2005, museum mengumumkan akan menghentikan proyek setelah uji coba menunjukan DNA yang didapat dari spesimen terlalu terdegradasi untuk digunakan.[68][69] Pada bulan Mei tahun 2005, profesor Michael Archer, ketua ilmu pengetahuan Universitas New South Wales, mantan direktur museum Australia dan ahli biologi evolusioner mengumumkan bahwa proyek diulang kembali oleh grup universitas dan institut penelitian yang tertarik.[61][70]
International Thylacine Specimen Database (ITSD) selesai pada April 2005 dan merupakan puncak proyek penelitian 4 tahun untuk katalog dan foto digital, jika mungkin, semua koleksi pribadi dan material spesimen harimau Tasmania yang diketahui[j] selamat. Catatan diadakan di Zoological Society of London.[2]
Pada tahun 2008, ilmuwan Andrew J. Pask, Richard R. Behringer1 dan Marilyn B. Renfree melaporkan bahwa mereka berhasil merestorasi kemampuan gen Col2A1 yang didapat dari jaringan harimau Tasmania berusia 100 tahun dari koleksi museum. Mereka lalu menghidupkan kembali gen tersebut di dalam embrio tikus. Penelitian ini diharap dapat mengembalikan populasi harimau Tasman
PELESTARIAN HEWAN DAN TUMBUHAN LANGKA

Indonesia adalah Negara yang dianugerahi kekayaan alam yang sangat besar. Salah satu kekayaan alam tersebut adalah hewan dan tumbuhan langka. Hewan dan tumbuhan langka ini hanya dapat ditemui di Negara kita dan sulit untuk dilihat di Negara lain. Berikut ini adalah contoh hewan langka yang dilindungi di Indonesia: harimau sumatera, badak bercula dua, gajah sumatra, badak bercula satu, banteng, orang utan, merak, anoa, babi rusa, burung gosong, buaya muara, cendrawasih, komodo, jalak bali, elang jawa dan lain-lain. Adapun beberapa jenis tumbuhan langka yang kita miliki adalah bunga bangkai, kantung semar, anggrek hutan Kalimantan, kayu cendana dan lain sebagainya.
Sayangnya karena kebutuhan industri kayu banyak hutan tempat mereka hidup terpaksa ditebang. Akibatnya hewan dan tumbuhan kehilangan tempat tinggalnya. Keadaan tersebut semakin bertambah parah dengan adanya aktifitas perburuan. Dengan demikian kehidupan hewan dan tumbuhan langka Indonesia semakin terancam.
Menyadari hal tersebut pemerintah Indonesia kemudian mengambil kebijakan untuk melindungi mereka dengan melakukan berbagai langkah terpadu, diantaranya adalah mendirikan tempat untuk melindungi mereka. Tempat perlindungan tersebut diantaranya adalah  suaka margasatwa, cagar alam dan taman nasional.

Suaka Margasatwa
Suaka Margasatwa terdiri dari tiga kata; suaka = perlindungan, marga = keluarga, satwa = binatang. Jadi yang dimaksud dengan suaka margasatwa adalah tempat perlindungan keluarga hewan. Contoh dari suaka margasatwa adalah Kebun Binatang Ragunan, Kebun Binatang Bandung dan Taman Safari.

Cagar Alam
Cagar alam adalah wilayah yang memiliki ciri khusus yang dilindungi  oleh Pemerintah. Tujuan didirikannya cagar alam adalah untuk melindungi flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang ada di dalamnya. Contoh cagar alam diantaranya adalah Cagar Alam Gunung Tangkoko, Cagar Alam Pananjung Pangandaran dan Cagar Alam Tangkuban Perahu.

Taman Nasional
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Contoh Taman Nasional diantaranya adalah TN Gunung Leuseur (Aceh), TN Way Kambas (Lampung), TN Ujung Kulon (Banten), TN Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat), TN Merubetiri (Jawa Timur), TN Pulau Komodo dan Taman Nasional Bunaken.
LATIHAN
Hewan ini merupakan top predator karena berada di posisi atas piramida makanan. Saat ini populasinya hanya terbatas di beberapa tempat di Pulau Sumatera seperti Aceh, Jambi, Bengkulu dan Lampung. Nama ilmiahnya adalah Panthera tigris sumatraensis. Hewan yang dimaksud adalah ….
a.    Singa            b. Harimau        c. Hyena        d. Buaya
Nama ilmiahnya adalah Elephas maximus. Para pemburu tak segan-segan membunuh mereka untuk mendapatkan gadingnya. Tubuhnya besar dan kuat, manusia menggunakan mereka untuk mengangkut kayu dari hutan. Binatang yang dimaksud adalah ….
b.    Gajah            b. Badak        c. Kuda Nil        d. Buaya
Bentuknya seperti sapi. Nama ilmiahnya adalah Bos sondaicus. Populasi terbesarnya hidup di Taman Nasional Merubetiri Jawa Timur. Makanannya adalah rumput-rumputan. Hewan yang dimaksud adalah ….
c.    Gajah            b. Anoa        c. Banteng        d. Badak
Hewan ini dikenal sebagai kerbau air dan merupakan hewan khas Sulawesi. Hewan yang dimaksud adalah ….
d.    Gajah            b. Anoa        c. Banteng        d. Badak
Hewan ini tergolong mamalia berukuran besar, tempat hidupnya hanya di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Bercula satu. Hewan yang dimaksud adalah ….
e.    Gajah            b. Anoa        c. Banteng        d. Badak
Orang barat menyebutnya dragon karena mirip dengan naga. Bentuk tubuhnya mirip kadal, ukurannya besar. Hanya dapat ditemui di sebuah tempat di Nusa Tenggara. Nama ilmiahnya Varanus komodoensis. Hewan yang dimaksud adalah ….
f.    Ular kobra        b. Iguana        c. Komodo        d. Buaya
Dikenal sebagai burung surga karena keindahan bulunya. Nama ilmiahnya adalah Paradisea apoda. Tempat hidupnya hanya di hutan-hutan Papua.
g.    Elang Jawa        b. Jalak Bali        c. Cendrawasih    d. Kakatua
Burung ini dikenal dengan nama burung garuda. Nama ilmiahnya adalah Spizaetus bartelsi. Hidup dipegunungan seperti Gunung Gede Pangrango, Gunung Halimun dan Gunung Salak. Hewan yang dimaksud adalah ….
h.    Elang Jawa        b. Jalak Bali        c. Cendrawasih    d. Kakatua
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan khas Bengkulu. Ukuran bunganya sangat besar dan mengeluarkan aroma busuk yang menyengat. Bunga ini disebut juga …
i.    Bunga Anggrek        b. Kantung semar    c. Bunga bangkai    d. Mawar

Pemerintah melindungi hewan dan tumbuhan langka dari perburuan liar dengan tujuan ….
j.    Jumlahnya semakin banyak
k.    Tidak mengalami kepunahan
l.    Populasinya semakan berkurang
m.    Tetap dapat dimanfaatkan manusia
Taman Nasional Ujung Kulon bertujuan untuk melindungi ….
n.    Banteng agar tetap dimanfaatkan oleh manusia
o.    Orang utan agar tetap lestari
p.    Badak bercula satu agar tidak punah
q.    Harimau agar tidak diburu manusia
Di Sulawesi terdapat tempat perlindungan hewan. Pernyataan tentang nama hewan dan tujuan perlindungan yang benar di bawah ini ….
r.    Babi rusa, agar tidak merusak perkampungan
s.    Orang utan, agar tidak merusak pertanian penduduk
t.    Orang utan, agar mampu kembali ke habitatnya
u.    Babi rusa, agar aman dari perburuan
Harimau Sumatra banyak diburu karena kulitnya. Upaya melindungi dan melestarikannya dilakukan dengan cara ….
v.    Cagar alam       
w.    Hutan lindung   
x.    taman hutan raya   
y.    suaka margasatwa
Taman Safari merupakan salah satu contoh ….
z.    Taman Nasional       
aa.    Cagar Alam
bb.    Suaka Margasatwa
cc.    Taman Raya
Orang utan hidup di hutan ….
dd.    Jawa        b. Papua        c. Sulawesi        d. Kalimantan
Taman Nasional yang terletak di Sulawesi dan terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya adalah ….
ee.    Bunaken       
ff.    Ujung Kulon
gg.    Pulau Komodo
hh.    Gunung Leuseur


Taman Nasional yang terletak di Provinsi Lampung dan terkenal dengan Pusat Latihan Gajah-nya adalah ….
ii.    Ujung Kulon
jj.    Way Kambas
kk.    Merubetiri
ll.    Pulau Komodo
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terletak di Propinsi ….
mm.    Banten
nn.    Jawa Barat
oo.    Jawa Tengah
pp.    Jawa Barat
Taman Nasional yang terletak di Jawa Timur adalah ….
qq.    Ujung Kulon
rr.    Pulau Komodo
ss.    Merubetiri
tt.    Gede Pangrango
Pananjung Pangandaran tergolong sebagai ….
uu.    Cagar Alam
vv.    Suaka Margasatwa
ww.    Taman Nasional
xx.    Taman Hutan Raya